Friday, February 11, 2011

Tugas E-Gov ku..

PEMBANGUNAN JARINGAN TENAGA KERJA NASIONAL
LATAR BELAKANG
American Workforce Network, selanjutnya disebut sebagai AWN adalah jaringan pekerja nasional Amerika yang menerima dana dari pemerintah federal dengan tugas utama menyediakan informasi kepada perusahaan agar dapat menemukan pekerja yang cocok.
AWN merupakan partner utama dari ETA (Employment Training Administration) semacam balai pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang menjadi bagian dari Departemen Tenaga Kerja Amerika. AWN beranggotakan badan, organisasi, dan LSM yang mengurusi masalah tenaga kerja.
Seiring perkembangan, ETA menginginkan agar AWN bisa mengembangkan e-Government sebagai upaya untuk memenuhi tuntutan untuk lebih mengembangkan kualitas pekerja. ETA sendiri telah mengadopsi e-Government yang menghasilkan terobosan berupa ACK (American Career Kit), semacam kartu bagi pekerja yang berisi data dan kualifikasi yang dimiliki oleh mereka.
Ada 4 alasan mengapa AWN perlu mengadopsi e-Government yakni :
1.Meningkatnya penggunaan internet.
2.Inisiatif penggunaan e-Government di berbagai departemen
3.Peningkatan efisiensi pelayanan publik.
4.Infrastruktur yang mendukung.
Keempat hal tersebut menjadikan e-Government menjadi penting diterapkan AWN, disamping adanya tuntutan dari peningkatan penggunaan internet yang menuntut penyediaan layanan yang dapat diakses lewat internet dan penerapan e-Government di berbagai departemen yang menuntut keselarasan dari semua pihak untuk menerapkan hal serupa.

STRATEGI IMPLEMENTASI
Lima strategi utama dalam penerapan e-Government di AWN :
1.Membantu mitra kerja AWN agar dapat dengan mudah mengakses internet. Ada tiga kondisi pada saat hal ini dilaksanakan :
a.Beragamnya penerapan tekhnologi informasi di antara partner kerja AWN.
b.Perlu dibuat sistem dan prosedur di mana setiap orang akan mendapatkan sesuatu sesuai kebutuhannya.
c.Perlu adanya sistem untuk mengukur kesuksesan penerapan e-Government.
Untuk mengatasi kendala – kendala ini ETA melakukan beberapa strategi :
a)Mengajak bank untuk berperan lebih besar dalam memberikan pendanaan di AWN.
b)Bekerja sama dengan pemerintah lokal agar dalam pengembangan sistem informasi AWN sejalan dengan tiap – tiap pemerintah lokal.
c)Melakukan koordinasi dengan berbagai organisasi berskala nasional.
d)Membangun jembatan bagi ide-ide dan usulan bagi pengembangan e-Government.
e)Memonitor perkembangan, pelaksanaan, dan tingkat kesuksesan e-Government di AWN.
f)Mengkoordinasikan aktivitas yang berhubungan dengan pelatihan dan penyebaran informasi mengenai e-Government di antara partner dan jaringan AWN.
g)Mengadakan riset dan diskusi di antara partner AWN mengenai standarisasi penerapan e-Government di antara partner AWN dan penyediaan layanan tekhnis yang dibutuhkan.
2.Membantu pengembangan pemerintah lokal menuju proses e-democracy. Asumsi yang dikemukakan adalah bagaimana menjamin masyarakat mempunyai pilihan dan membangun pemerintahan yang berbasis pada kepentingan masyarakat.
3.Bersama-sama membangun standar aplikasi, standar tekhnologi, kualitas dan keamanan informasi. Proses ini membutuhkan integrasi data dari semua partner AWN. Ada empat hal yang menjadi titik poin utama:
a.Penerapan standar sistem dan aplikasi yang digunakan.
b.Perencanaan dan pengerjaan dukungan tekhnis bagi seluruh partner AWN.
c.Membangun sistem tekhnologi informasi yang aman, nyaman,dengan privasi yang terjaga.
d.Membangun sistem untuk proses integrasi dan pertukaran data di antara partner AWN.
4.Departemen Tenaga Kerja mensponsori investasi dalam proses e-learning yang membantu pengembangan tenaga professional. E-Learning ini akan menjadi semacam universitas virtual yang memberikan pelatihan kepada para professional secara online. Hal – hal yang dilakukan antara lain :
a.Penyediaan pelatihan yang berkualitas tinggi untuk seluruh partner AWN dan staffnya secara online.
b.Sertifikasi training online yang diakui secara nasional.
c.Penyediaan materi pengetahuan yang lengkap bagi para professional yang dapat diakses semua kalangan.
d.Pembaharuan ilmu yang dikelola dengan baik.
e.Akses untuk tukar menukar modul antar pemerintah lokal, termasuk model belajar dan pelatihan.
f.Sarana belajar jarak jauh.
5.Aksesibilitas ETA sehingga memudahkan proses integrasi dengan mitra kerja AWN dan seluruh tenaga kerja yang ada. Hal – hal yang dilakukan ETA antara lain :
a.Penyediaan bantuan dana yang diproses secara online kerjasama dengan berbagai agensi dan mitra kerja.
b.Penyediaan laporan keuangan secara online termasuk dari mitra kerja.
c.Pemberian informasi tentang berbagai kebijakan, prosedur, dan sistem feedback secara online.
d.Pelayanan semua layanan ETA secara online.
Dengan kelima strategi yang dikembangkan oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika melalui ETA dan AWN untuk mengembangkan e-Government akan membantu memudahkan pekerja untuk memperoleh pekerjaan ataupun meningkatkan karir, di sisi lain juga akan membantu tugas pemerintah dalam mengurangi pengangguran dengan memberikan lapangan kerja secara terbuka sehingga dapat meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat.

8 comments:

  1. Dwi Saraswati's comment...
    AWN dan ETA dikembangkan untuk membantu memudahkan pekerja dalam memperoleh pekerjaan ataupun meningkatkan karier yang dibangun oleh Pemerintah Amerika, apa yang terjadi di negara kita...karena belum ada layanan online maka calon pekerja lari ke para CALO dan PJTKI, justru tidak lewat Dinas Nakertrans, apa yang terjadi??? Banyak kasus TKI/TKW, kasian masyarakat sudah jatuh ketimpa tangga lagi. Sudah siapkan Pemerintah Ina untuk menerapkan AWN dan ETA????

    ReplyDelete
  2. waaa,,, kalau ada AWN berarti gak ada perekruitan pegawai ya..

    ReplyDelete
  3. Kalau model penerapan ICT ketenagakerjaan sebagaiamana di amerika diterapkan di Indonesia dengan mempertimbangkan kondisi kita, barangkali akan lebih baik sistem ketenagakerjaan kita ya... barangkali...

    ReplyDelete
  4. mb saras@ketika bertanya soal siap apa ga menurut saya ina seharusnya sudah siap. hanya saja mungkin terlalu takut untuk menghadapi segala resiko yang muncul kalo sistem ini dikembangkan. semua balik lagi ke pemerintah. karena sistem yang paternalistik, untuk sebuah perubahan maka di negeri ini yang harus bertindak dulu ya pemerintah. idealnya memang pemerintah harus lebih memperhatikan kondisi tenaga kerja kita.
    zizah@kayanya tetep ada dech,,,perekrutan secara internal oleh AWN dan ETA dimana mereka yang nantinya mengetahui siapa yang lebih memenuhi kualifikasi untuk pekerjaan tersebut.
    pak eni @ yap...tak pikir seperti itu,,
    paling ga dengan sistem yang lebih baik kondisi tenaga kerja kita juga akan membaik.kalo banyak orang bekerja, tentu akan membawa efek kepada masalah kemiskinan juga.

    ReplyDelete
  5. Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja akan lebih ringan dech kyaknya kalau ICT di terapkan di Indonesia juga PJTKI yg ada juga ringan tapi apa iyach sich..... kapan.....

    ReplyDelete
  6. pak edi@kapan yah?kapan - kapan..kalo misalnya ICT diterapkan kira2 PJTKI kehilangan mata pencaharian ga ya?

    ReplyDelete
  7. betul yg dikatakan zizah kl smwnya diterapkan di Indonesia perekrutan pegawainya bagaimana?

    ReplyDelete
  8. Kalau pegawai yg drekrut memakai sistem AWN dan ETA, kyx kualitas pegawainya oke pisan euy..

    ReplyDelete