Friday, April 16, 2010

tentang sebuah kisah


Hari ini aku menangis,.antara terharu, sedih, sekaligus nelangsa..

Sebuah sisi mata uang, yang tak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Itu yang aku rasakan saat ini..terharu, ketika aku menyampaikan permintaanku pada ayah. Sbuah permintaan sederhana dariku. Aku meminta ayah mengijinkanku pulang setiap minggu. Tujuanku hanyalah ingin meringankan beban ayah. Setidaknya jika aku banyak di rumah, ayah bisa menghemat uang saku yang harusnya kugunakan untuk biaya makan..aq tak sanggup menahan derai air mata, waktu ayah berkata “apa udah dipikirkan nduk??udah dipikirkan ke depannya gimana? Apa badan kamu g ambruk kalo tiap minggu kamu pulang?”. Lalu, aku pun menjawab “udah, pak. Nduk udah mikirin semuanya. Nanti nduk selingi naik bis kalo bapak khawatir ma kesehatan nduk.lumayan pak, nduk bias ngirit 50 ribu klo nduk pulang.”. ayah terdiam sebentar, sampai akhirnya dia berkata “nduk, bukan bapak ngga mau ketemu anak setiap minggu. Bukan juga karena bapak ngga kangen sama kamu. Tapi dipikirin lagi keputusan kamu. Buat apa ngirit duit dikit tapi badan kamu jadi ringkih?hidup kamu masih panjang nduk, jangan sampe kamu ga menikmati hidup kamu karena sakit. Apalagi kamu pernah punya sakit paru – paru. Bapak sayang sama kamu, jadi tolong dipikirin lagi. Lagipula,kapan kamu belajar kalo tiap saat kamu dirumah?bapak Cuma ingin kamu belajar, punya nilai yang bagus.”

Sekarang giliranku terdiam, aku tak sanggup mengatakan yang sebenarnya. Lidah ku serasa kelu saat aku ingin mengatakan alasan sebenarnya. Ayah, aku pun ga ingin kaya gini. .

Saat itu aku merasa bahagia memiliki ayah yang begitu mencintaiku. Memikirkan semua sisi kehidupanku. Hanya, disisi lain, aku merasa sedih. Merasa menjadi anak yang tak berguna. Tak bias membahagiakan ayah..aku tak ingin manambah beban ayah. Ayah terlalu lma merasakan betapa tak bersahabanya dunia, dan aku ga pgen menambah apa yang udah ddipikul ayah sebagai bebannya.

Ya Tuhan, aku merasa sangat tak berguna. Nelangsa…saat lelaki seumur ayah harusnya sudah mulai menikmati masa tuanya, tapi ayah masih memikirkan ku dan adikq..

Ayah, betpa aku mencintaimu..aku ingin membuatmu bahagia. Aku akan berusaha tuhan. Ijinkan aq membuat ayah tersenyum bangga memiliki aku sebagai putrinya. Kuatkanlah aku..

I’ll try 4 u dad….u’re the apple of my eyes…

No comments:

Post a Comment